HARI PUSTAKAWAN NASIONAL

Hallo sahabat Literasi. Bagaimana kabar anda hari ini semoga dalam keadaan sehat dan terhindar dari wabah Covid-19. Tahukah anda bahwa hari ini hari momentum bagi profesi pustakawan nasional di Indonesia?. Ya. Tepat sekali bahwa setiap tanggal 07 Juli merupakan Peringatan Hari Pustakawan Nasional Indonesia. Peringatan ini menjadi momentum bagi para Profesi Pustakawan Nasional diseluruh  pelosok Indonesia dalam pengelolaan perpustakaan kepada pemustaka. Jikalau kita ingat sejarah bahwa pada tanggal 07 Juli Perpustakaan Nasional meresmikan Hari Pustakawan Nasional pada tahun 1990 sekaligus hari jadinya Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pada tanggal 7 Juli 1973.

Dalam UU No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan mengatakan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pustakawan bukan lah hanya sekedar penjaga buku atau hanya seorang pekerja biasa saja. Pandangan ini kadang menjatuhkan keahlian seorang pustakawan.  Pandangan semacam ini membuat niat pustakawan semakin semangat untuk menciptakan inovasi dan perubahan yang baru. Disampaing itu juga, sekarang ini Pustakawan bukanlah hanya sekedar pekerjaan tapi Profesi. Pustakawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan di bidang perpustakaan dalam menemukan informasi guna memenuhi kebutuhan pengguna. Bukti bahwa Profesi pustakawan di Indonesia telah melahirkan berbagai inovasi-inovasi baru diberbagai perpustakaan dan informasi.

Salah satu pustakawan yang memiliki peran di dunia perpustakaan dan informasi adalah salah satunya Dr. Shiyali Ramamita Ranganathan (1892-1972) merupakan pustakawan ternama pada abad ke- 20 di India. Pemikiran beliau telah banyak melahirkan karya hebat tentang perpustakaan, administrasi pustaka, organisasi bahan rujukan dan manajemen koleksi. Serta Dauzan Farouk merupakan pustakawan asal Indonesia yang sangat patut diacungi jempol. Beliau merupakan seorang pendiri perpustakaan bergilir yang bernama Mabulir. Berkeliling kota Gudeg menggunakan sepeda ataupun bis kota, beliau selalu melakukannya setiap hari agar koleksi buku – bukunya dapat di pinjam dan di baca oleh orang lain secara gratis. Ia melayani masyarakat dari berbagai umur serta dari berbagai latar belakang yang berbeda. Kegigihannya dalam menjalankan perpustakaan bergilir ini, telah menghantarkannya dalam mendapatkan banyak apresisasi dan penghargaan dari berbagai lembaga, salah satunya yaitu dari perpusnas. Selain Dauzan, ada Putu Laxman Pendit, Muhammad Azwan, M. Hum serta Prof. Sulistyo Basuki yang memiliki perannya masing – masing di bidang perpustakaan dan Informasi.

Melihat berbagai kemajuan Pustakawan di Indonesia, maka dalam momentum Peringatan Hari Pustakawan Nasional ini menyadarkan kita semua betapa penting nya Profesi Pustakawan di Indonesia. Untuk itu marilah kita semua Profesi Pustakawan Nasional memberikan yang terbaik buat Negeri baik dalam dunia Literasi, dunia Perpustakaan dan dunia Informasi. Mari bergandengan menciptakan inovasi-inovasi baru serta mengembangkan Tugas dan tanggung jawab demi kemajuan dunia Perpustakaan di Indonesia. Jadi, tidak ada salahnya jika kita semua mengucapkan Selamat Peringatan Hari Pustakawan Nasional Indonesia tanggal 07 Juli 2020.

Salam Literasi

Penulis : Kerisman Halawa