Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional
Tanggal 2 Mei dikenal sebagai “Hari Pendidikan Nasional”. Hari bersejarah bagi para pendidik dan pelajar yang terdapat diseluruh Indonesia. Peringatan akan Hari Pendidikan Nasional dibuat agar jasa para pendidik akan tetap dikenang. Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh perintis dari perkembangan dunia pendidikan yang terdapat di Indonesia saat ini. Jika dulu hanya kaum elit dan bangsawan saja yang dapat menikmati dunia pendidikan, sekarang seluruh masyarakat dari kalangan dan status sosial manapun telah dapat menikmatinya.
Jika pada tahun – tahun sebelumnya kita merayakan Hari Pendidikan dengan adanya upacara dan kegiatan – kegiatan meriah lainnya, maka tahun ini tidaklah demikian. Pandemi Covid 19 tentunya menjadi penghalang akan hal ini. Namun semangat kita dalam merayakan hari ini janganlah pudar. Jika dulu pemahaman kita akan belajar adalah hanya dilakukan di sekolah, maka sekarang ini belajar dapat kita lakukan dimanapun kita berada. Pandemi Covid 19 bukan hanya memberikan dampak buruk saja. Adanya pandemi juga mengantarkan kita ke sisi positif, yaitu membuat dunia pendidikan khususnya di Indonesia lebih maju. Metode pembelajaran sistem daring atau online mulai diberlakukan. Para pendidik dan pelajar pun diharapkaan mulai menyesuaikan diri.
Ing Ngarso Sung Tulodo artinya di depan memberikan teladan atau contoh. Peribahasa yang mencerminkan tekad dunia pendidikan yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat menjadi teladan atau contoh yang baik. Sehingga dapat menjadi panutan bagi dunia pendidikan di negara – negara lainnya.
Jika dibandingkan dengan negara – negara maju, negara kita memang masih jauh tertinggal akan kemajuan pendidikannya. Namun dengan adanya sistem pembelajaran daring ini, diharapkan agar dunia pendidikan di Indonesia juga dapat berkembang dan menyesuaikan diri. Inovasi – inovasi baru pun mulai diterapkan guna menunjang kemajuan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kedepannya dunia pendidikan di Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara – negara lain.
Reporter: Sarah Imelda Putri Harefa